Berapa jumlah ternak yang harus dikurbankan pada waktu aqiqahan? Apakah sama jumlah hewan qurban aqiqah untuk anak laki – laki dan perempuan? Mungkinkah menunda pelaksanaan aqiqohan hingga lebih dari tujuh hari sesudah kelahiran? Beberapa pertanyaan tersebut adalah hal yang paling kerap ditanyakan menganai aqiqah itu sendiri. Dan mungkin, sanggup terjawab dengan sendirinya melalui asbabun nuzul atau sejarah akekah serta belajar mengenai hikmah, hukum dan ketentuan – syaratnya.

Berdasarkan kamus besar bahasa indonesia, aqiqoh mampu difahami sebagai sebuah kata kerja yang menjelaskan proses penyembelihan ternak (seperti embe maupun bovine) sebagai salah satu ucapan syukur orang tua atas kelahiran anaknya, lazimnya dilaksanakan pada hari ketujuh sehabis kelahiran. Selain itu, akekah juga mampu dimaknai sebagai sebuah tradisi pemotongan ternak pada upacara pencukuran rambut bayi ketika berumur tepat 7 hari. Banyak dari masyarakat Indonesia masih kerap keliru dalam memahami sejarah, hukum, hikmah serta ketentuan dari kekahan itu sendiri.

Sejarah aqiqah Sebelum dan sesudah Datangnya Islam

malahan sebelum islam mulai berkembang dengan pesat di jazirah arab, masyarakatnya telah memiliki tradisi yang unik (karna beberapa ulama berpendapat bahwa bangsa arab ialah orang – orang yang kasar namun jujur serta murah hati) untuk menyembelih kambing dan/ataupun anak domba sebagai sebuah ucapan rasa syukur terhadap lahirnya anak laki – laki ke dalam sebuah keluarga. Anak laki – laki adalah hal yang sangat membanggakan dan wajib disyukuri pada masa tersebut. Pengorbanan seperti seekor wedus yang setelah itu darahnya dilumurkan ke kepala si bayi ialah harga yang pantas untuk mengucapkan syukur terhadap lahirnya seorang anak yang sanggup meneruskan silsilah keluarga (dimana pada masa tersebut memiliki anak perempuan dikira sangat memalukan).

Pada kemajuan selanjutnya, masuknya islam tidak menghapus seluruh tradisi kekah yang telah dilakukan. Dengan sedikit menukar darah memanfaatkan minyak wewangian untuk dioleskan pada kepala bayi menjadi awal dari tata cara mengaplikasikan aqiqohan yang baik dan benar menurut agama islam.

Demikian pula dengan penyesuaian untuk tidak mengkhususkan anak laki – laki saja yang hendaknya mendapat akikah, serta menyetarakannya dengan bayi perempuan. Dalam sabda Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Abu Daud mengisahkan tentang pelaksanaan aqiqoh yang berlangsung baik sebelum dan sesudah tersebarnya agama islam sebagai berikut:

"Dahulu kami di masa Jahiliyah apabila salah seorang di antara kami mempunyai anak cowok, ia menyembelih kambing dan melumuri kepalanya dengan darah embe tersebut. Maka, sehabis Allah mendatangkan Islam, kami menyembelih , mencukur (menggundul) rambut anak tersebut dan melumurinya dengan minyak wangi. " [HR. Abu Daud]

Hukum aqiqah Dalam Agama Islam

Hukum aqiqah dalam agama islam yakni sunnah mu'akkad yang maksudnya apabila sang ayah mempunyai kecukupan rizqi dan sanggup menyembelih seekor domba untuk anak cewek dan 2 ekor kambing untuk anak laki – laki (beberapa ulama menyangka apabila keluarga hanya mampu menyembelih satu ekor untuk anak laki – laki maka diperbolehkan) maka hendaknya dilakukan secepatnya ataupun tujuh hari sesudah kelahiran sang bayi itu sendiri.

Sebagian ulama menyangka bahwa kekah merupakan cara penebusan yang bisa dilakukan oleh orang tua atas terlepasnya sang anak dari kekangan jin yang menyertai si bayi kala lahir. Berdasarkan hadist shahih yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Tirmidzi menyebutkan bahwa:

"Semua bayi tergadaikan dengan aqiqah-nya yang pada hari ketujuhnya disembelih hewan (domba), diberi nama, dan dicukur rambutnya. "[HR. Abu Daud dan At Tirmidzi]

Dari riwayat lain disebutkan Salman bin 'Amir Ad-Dhabiy berbicara bahwa Rasulullah bersabda, "Aqiqah dilaksanakan karena kelahiran bayi, maka sembelihlah hewan dan hilangkanlah semua gangguan darinya. " [Shahih Hadits Riwayat Bukhari (5472) ].

Imam Ahmad dan Tirmidzi meriwayatkan bahwa hewan yang akan disembelih (baik itu kambing, domba, unta, atau sapi) tidak dikhususkan untuk hewan qurban jantang saja, boleh memanfaatkan embe maupun domba betina asalkan wedus atau domba yang disembelih tersebut tidak cacat. Menentukan hewan sembelihan terbaik ialah salah satu adab yang wajib dilakukan oleh setiap orang yang ingin melaksanakan kekahan karna hendaknya, dengan memutuskan hewan sembelihan terbaik mampu menunjukkan kerasa syukur kita akan lahirnya anak dalam sebuah keluarga.

Syarat dan Ketentuan aqiqah

Syarat aqiqah bisa dikelompokkan menjadi beberapa bagian, yang pertama merupakan syarat siapa saja yang wajib di – aqiqahi, syarat dan ketentuan penerapan kekahan dan ketentuan serta ketentuan dari jenis hewan yang akan disembelih beserta tata triknya.

1. Syarat aqiqah untuk anak laki – laki dan cewek

Seperti yang telah disebutkan, bahwa beberapa ulama berpendapat aqiqoh untuk anak laki – laki adalah 2 kali dari jumlah hewan sembelihan untuk bayi perempuan, sesuai dengan hadist yang diriwayatkan oleh Abu Daud, Nasa'I dan Ahmad sebagai berikut:

"Barang siapa diantara kalian yang pingin berhasil menyembelih () karena kelahiran bayi maka hendaklah ia lakukan untuk cowok 2 yang sama dan untuk wanita satu domba. "[HR. Abu Daud, Nasa'I dan Ahmad]

sedangkan dalam riwayat lain, Ibnu Abbas yang mengatakan bahwa Nabi Muhammad SAW mengaqiqahi cucunya ialah Hasan ra dan Husein ra masing – masing satu domba. Riwayat ini ditulis oleh Imam Syafi'I yang menjadi dasar diperbolehkannya untuk menyembelih satu embe atau domba saja sebagai syarat kekah anak laki – laki.

2. Ketentuan dan Ketentuan penerapan aqiqoh

Beberapa ulama sepakat untuk menetapkan bahwa aqiqoh sebaiknya dilakukan pas 7 hari sesudah bayi dilahirkan. Hal ini didasarkan pada hadist yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah, Abu Dawud dan At Tirmidzi yang berisi sebagai berikut:

"Semua anak yang lahir tergadaikan dengan aqiqahnya, yang disembelih pada hari ketujuh".[HR. Ibnu Majah, Abu Daud dan At Tirmidzi]

Namun, dalam hadist lain disebutkan bahwa menyembelih hewan aqiqahan tidak musti dilakukan cocok tujuh hari setelah kelahiran, akan tetapi mampu dilakukan pada hari ke 14 maupun ke 21. Hal ini sesuai dengan hadist yang diriwayatkan oleh At Thabrani dan Baihaqi sebagai berikut:

"Dari Abu Buraidah r.a.: Aqiqah itu disembelih pada hari ketujuh, atau keempat belas, atau kedua puluh satunya"[HR.At Tabrani dan Baihaqi]

Pertanyaan selanjutnya, bolehkah kekahan dilakukan setelah lebih dari 21 hari? Beberapa ulama menyatakan bahwa akekah yang dilakukan sebelum bayi tiba usia 7 hari tidak bisa diduga sebagai aqiqahan sebaliknya sodaqoh biasa. Ulama malikiyah menganggap bahwa aqiqohan harus dilakukan cocok tujuh hari sesudah kelahiran bayi. sedangkan ulama Syafii'iyah memperbolehkan akikah dilakukan Semasih anak belum memijak usia baligh dan masih menjadi tanggungan kewajiban sang ayah.

3. Ketentuan Hewan Sembelihan dan Tata triknya

Hewan yang bisa dijadikan sebagai hewan sembelihan aqiqah merupakan hewan sehat yang tidak cacat baik itu kambing, domba, sapi atau unta. Berbeda dengan ibadah qurban, hasil sembelihan aqiqohan tidak dibagikan dalam bentuk mentah, namun telah dimasak untuk setelah itu dibagikan pada orang sebelah terdekat dan kerabat terlebih dahulu.

Hikmah dari dilaksanakannya aqiqah adalah bukti syukur seorang muslim terhadap nikmat yang dberikan oleh Allah SWT, sehingga sebaiknya dipersiapkan dengan sebaik mungkin. Berbagi kepada sesama untuk mendapatkan berkah Allah adalah sebuah cara terbaik bagi seorang muslim untuk menunjukkan dan membagi rasa bahagianya. Alangkah nikmatnya ketika kita mampu mengajak orang – orang terdekat menikmati nikmat yang sama yang diberikan Allah kepada kita.

Jasa pembuatan undangan aqiqah untuk disedekahkan bendera menamai nyembeleh ekahan menganalisis minyak wangi rekomendasi dibacakan pd simple video jadi jagakarsa raya pakai begron berapakah bukan nampan layout wakil dianjurkan potongan suvenir ialah pertama 1000 sepasaran konsultasi syariah warna adakah si muharram tangerang terdekat vs aqiqaj berhubungan bagaimanakah diperbolehkan siap asrakal menyebelih menyemblih meyembelih sukuran dua sekarang hiasan nya kado berbeda kg peralatan shalallahu wassalam pernah cucunya bernama membaca biri vector upacara zahraya barat, aqiaqh atur pambagyo harjo berkurban pink batasan bedakan segi orangtua memilih kh non muslim gratis banyak sohibul ulang gaji hadiah malang per lampung ditujukan sunda mengundang keterangan lafal dakwah telah disembelihkan review nurul hayat timur, rundown tusuk sate sunah-sunah hitam putih modern kilo aqqa amplop terhadap aqiaqah bareng 21 aqiwah normal keluarganya menawar teman-teman datang bersama hp sunnat fakir miskin dihadiahkan mampu masih tetapi kecil diaqiqah latinnya hakikat juni kambinh caranya ekah seharusnya lihat do'a-do'a keselamatan masa mulai berakhirnya mendeskripsikan pahala siapakah adat bayi.doc vanilla termasuk amalan cileungsi jabodetabek depok, jkt utara, sekeluarga syari berkaitan hd baju bobot bhs santri cetak brosur sticker berwarna resmi mengusap kepala sembeleh tiup ku negara duluan ejaan ewean shohih ini simpan jajan